UNTUK DAERAH LAIN


حزب التحرير

Friday, February 29, 2008

Ulasan pasar 29 Februari 2008

  • GDP AS naik pada tingkat 0.6% per tahun di Q4 2007, vs ekpektasi 0.8 per tahun
  • Bernanke belum membuat pernyataan yang menunjukkan kekuatiran akan pelemahan dolar
  • Anggota ECB Axel Weber menyatakan bahwa ekspektasi konsensus pasar untuk pemotongan bunga dari ECB meremehkan tren inflasi
  • Perusahaan merekrut karyawan baru karena pesanan domestik naik di Swiss
  • Organisasi Negara Pengekspor Minyak tidak akan menaikkan produksi pada pertemuan 5 Maret


GDP AS/Klaim Pengangguran

GDP AS meningkat pada 0.6% rate tahunan di kuartal keempat 2007, dibanding perkiraan 0.8% rate tahunan. Komponen yang penting disini adalah rate real consumer spending, yang berkontraksi 0.2% dibandingkan ekspektasi kenaikan 0.3%. Ini merupakan kontraksi pertama dari consumer spending sejak resesi terakhir tahun 2001. Peningkatan perdagangan mencegah ekonomi dari kontraksi kuartal kemarin. Hingga memperkecil gap pada laju tahunan $506.8 milyar, menambah kenaikan 0.9% persen pada GDP keselurhan. Di luar peningkatan perdagangan, ekonomi merosot 0.3% pada laju tahunan, penurunan yang pertama semenjak 2001. Sementara klaim penganggur naik 19,000 menjadi sebesar 373,000 di minggu terakhir sampai 23 Feb, dari revisi sebelumnya 354,000 minggu sebelumnya yang lebih tinggi dari laporan sebelumnya. Sementara klaim rata-rata 4 minggu berkurang menjadi 360,500 dari 361,750. Pelambatan sektor tenaga kerja ini mengancam spending konsumen dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.



Ben Tidak Berbuat Apa-apa Untuk Hilangkan Ekspektasi Suku Bunga Menurun

Dollar jatuh ke level terendah terhadap euro selama 2 hari beruntun hari Kamis karena Pimpinan Federal Reserve Ben Bernanke tidak berbuat apa-apa dalam testimoni pada Senat AS untuk menghilangkan ekspektasi suku bunga AS menurun. Dolar melemah pada semua mata uang utama dan indeks dolar turun ke level terendah selama 3 hari beruntun. Ben, Kamis, mengatakan bank sentral dalam posisi sulit sekarang untuk merespon pelambatan ekonomi dibandingkan tahun 2001. “Bernanke belum mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan kekuatirannya terhadap pelemahan dolar,” kata Alan Ruskin, chief international strategist RBS Greenwich Capital Greenwich, Connecticut, dalam komentar yang ditulis untuk klien. “Membiarkan dollar untuk jatuh merupakan alternative yang baik bagi Fed untuk menyerap pengaruh pertumbuhan.” Bernanke berkata,”Kita tetap memperhatikan dollar dengan seksama.” tapi tidak memperlihatkan kekuatiran yang besar tentang penurunannya. Indeks dolar, yang mengukur performa dolar terhadap 6 mata uang utama, turun 0.6% pada 73.733, sedikit di atas level terendah 73.723 .



Nilai Tukar Euro Didukung Data Kuat, Tembus 1.50 Terhadap Dollar

Sementara euro mengalami kenaikan terhadap US Dollar menghasilkan permintaan secara luas terhadap mata uang euro yang dianggap sebagai mata uang paling likuid, pergerakan tersebut juga dianggap memiliki akar fundamental yang kuat. Anggota dewan ECB Axel Weber memberikan pernyataan dalam pidatonya bahwa ekspektasi konsensus pasar untuk pemangkasan suku bunga ECB tidak lebih penting dibandingkan tren inflasi saat ini. Komentar ini jelas merupakan sinyal bagi pedagang Euro, yang kembali membeli euro karena salah perkiraan ECB akan mengikuti langkah Fed, yang secara agresif memangkas suku bunga. Laporan lain dari tingkat pengangguran Jerman jatuh di Februari hingga level terendah lebih dari 15 tahun terakhir seiring permintaan global serta iklim untuk kebutuhan perusahaan mobil dan permesinan terhadap tenaga kerja baru. Tingkat pengangguran, yang disesuaikan dengan musim tersebut, turun menjadi 8% menjadi 8.1% di Januari, angka terendah semenjak Nov. 1992 dan sesuai dengan prediksi para ekonom. Angka masyarakat yang tidak punya pekerjaan juga jatuh 75,000 menjadi 3.34 juta. “Positif Untuk Euro”



Tingkat Pekerja Swiss Naik Karena Ekonomi Berekspansi

Tingkat pekerja swiss naik untuk 11 kuartal berturut-turut seiring banyak perusahaan yang menyewa tenaga kerja untuk memenuhi permintaan. Employment naik 2.7% di kuartal ke-4 dari tahun sebelumnya menjadi 3.9 juta. Perusahaan sekarang banyak membutuhkan pekerja baru seiring permintaan domestik mendongkrak pemesanan barang. Kebutuhan untuk pekerja dan juga pekerja sampingan maupun imigran resmi, telah menarik minat pencari kerja dari seluruh Eropa dan membantu negara tersebut menjaga ekspansi ekonominya. “Positif Untuk Swiss Franc”



Ringkasan Komoditi

Harga minyak naik di atas $102 per barel, Kamis, membalikkan penurunan sebelumnya, setelah para pelaku pasar mengatakan suplai dipotong di Nigeria, eksportir terbesar di Afrika akibat serangan militan. Output pada perusahaan minyak mentah Nigeria telah dikurangi sekitar 50,000 barel per hari hingga 80,000 barel per hari. Pelemahan ekonomi AS juga kini mempengaruhi permintaan. Ekspetasi OPEC yang tidak akan menaikkan produksi pada pertemuan 5 Maret membatasi penurunan minyak, meskipun adanya permintaan musim dingin di Amerika dan Eropa. Presiden OPEC, Chakib Khelil dari Algeria, mengatakan, Selasa, anggotanya tidak akan menaikkan output, sebagian disebabkan kekhawatiran terhadap pelambatan permintaan. Para investor telah mengisi modal ke komoditi beberapa minggu akhir ini, untuk melindungi diri dari inflasi dan antisipasi terhadap Fed akan tetap memangkas suku bunga untuk mendukung ekonomi. Demikian juga dengan emas yang masih cenderung untuk naik. Jika dollar melemah lebih jauh, kemudian tentunya kita dapat melihat akselerasi tren naik.



Retail Sales Jepang Menguat, Cerminkan Tingginya Harga Bahan Bakar

Penjualan ritel Jepang menguat di bulan ke enam akibat pengeluaran konsumen untuk gas dan auto sales yang mendekati rekor, meningkat. Penjualan merangkak 1.5 persen di Januari dari tahun lalu, menurut Kementerian Perdagangan di Tokyo. Gas, kerosin dan bahan bakar lainnya meraup 44 persen gain dan penjualan kendaraan naik lebih dari sepertiga, menurut laporan. Meningkatnya harga gas dan makanan telah menyusutkan daya belanja konsumen, dimana upah jatuh disaat ekspor Jepang memperlihatkan sinyal pelemahan. Produksi pabrikan Januari jatuh 2 persen dari Desember, dua kali sebanyak prediksi ekonom, seraya manufaktur mengantisipasi tajamnya kemerosotan A.S, menurut laporan lain. Angka ritel utama merupakan ``angka yang didorong oleh penjualan bahan bakar akibat naiknya harga minyak, dan kenyataan belanja konsumen kembali lemah,'' ujar Junko Nishioka, ekonom pada ABN Amro Securities di Tokyo.



Dollar Australia Menguat Ke Tertingginya Sejak 1984

Dollar Australia menguat ke level tertingginya hampir dalam 24 tahun terkait spekulasi keuntungan suku bunga negara dari A.S yang akan tetap melebar. Mata uang melaju kuat selama enam hari, penguatan terlama sejak Agustus, seraya Pimpinan Federal Reserve Ben Bernanke memberi sinyal bank sentral A.S bersiap memangkas suku bunga 3% guna mendongkrak terpuruknya ekonomi. Dollar Australia melejit akibat investor membeli aset negara ber-yield tinggi dalam mengantisipasi bank sentral yang akan menaikkan bunga 7% -nya kembali minggu depan untuk menurunkan inflasi. ``Ini jelas jalan penguatan satu arah untuk Aussie,'' kata Clifford Bennett, kepala ekonom pada Sonray Capital Markets Ltd. di Sydney. Mata uang Australia bertambah penguatannya setelah laporan pemerintah memaparkan investasi bisnis rebound di kuartal lalu akibat perusahaan penambang menambah operasinya untuk memenuhi permintaan luar negeri.



Saham HK Naik Pada Sektor Komoditi, Properti

Saham Hongkong naik, Kamis, untuk 3 hari beruntun sejalan dengan reli komoditi mendorong kenaikan saham sektor komoditi. Para investor juga cenderung positif pada sektor properti setelah Gubernur Fed Bernanke memberi sinyal kesiapannya untuk memangkas suku bunga lagi untuk mencegah penurunan ekonomi AS. Setelah dibuka pada level rendah, pasar mulai reli dengan kuat, kemudian mereda setelah indeks Hang Seng mencapai level 25,000. Para investor masih belum yakin saham tersebut akan keluar dari range. “Kami belum melihat uptrend dapat bertahan,” kata Mona Chung, fund manager Daiwa Asset Management. Siklus suku bunga Hong Kong cenderung untuk mengikuti AS, disebabkan mata uangnya dipatok terhadap US Dollar.



Korsel Akan Bebankan Pajak Pada Pengusaha Kaca Cina

Korea Selatan berencana membebankan tarif pada para pengusaha kaca Cina yang menjual di bawah harga lokal, ini bertujuan untuk melindungi produsen domestik seperti KCC Corp. dan Hankuk Glass Industries Inc. dari murahnya barang impor. Keputusan final tentang besaran tarif akan dibuat oleh kementerian keuangan, tanpa memberi rangka waktu. Manufaktur Cina, yang memiliki andil sekitar 19 % di pasar, telah menjual kaca di bawah harga domestik atau biaya produksi, praktek yang dikenal dengan dumping, menurut kementerian. China Glass Holdings Ltd. dan afiliasinya telah setuju untuk menaikkan harganya, membiarkannya untuk menjauhi pajak, kata menteri, tanpa merinci.

No comments: