UNTUK DAERAH LAIN


حزب التحرير

Friday, February 15, 2008

Asal-usul Valentine day

Untuk muda-mudi generasi penerus, tulisan ini akan
memaparkan sedikit panjang lebar tentang CINTA, yang
ternyata eksploitasi cinta tanpa tuntunan agama akan
bermuara kepada pergaulan seks bebas dan merusak
tatanan , bahkan eksploitasi cinta akan dapat
menggiring pelakunya ke sikap pendewaan cinta yang
akhirnya akan dapat menggiring seseorang kepada
kesyirikan yang tidak disadarinya.
Kali ini akan kita kupas tentang Valentine yang secara
kebetulan perkembangannya paralel dengan eksploitasi
cinta, seks bebas dan materialisme. Tahun demi tahun
hiruk-pikuk valentine makin bertambah instensitasnya,
dahulu hanya muda-mudi kota-kota besar seperti Jakarta
yang mengenal Valentine dan merayakannya, kini sudah
mulai merambah ke muda-mudi desa-desa kecil yang ada
di Indonesia ini, Valentine tidak saja dikenal oleh
para remaja tetapi juga sudah dikenal dan dirayakan
oleh anak-anak SD.

Dari sudut pandang ke-Islam-an, ternyata Valentine
adalah sebuah perayaan yang harus dijauhi oleh para
muda-mudi dan anak-anak muslim dan muslimah, dan
sebaiknya para orang tua memberikan informasi kepada
anak-anaknya bahwa Valentine bertentangan dengan
nilai-nilai ke-Islam-an, memang bukan merupakan hal
yang mudah karena sesungguhnya kita berhadapan dengan
arus modernisme yang telah mengglobal dan salah
kaprah. Opini tidak ketinggalan zaman dan tidak gaul
bila tidak merayakan Valentine adalah salah satu
kendalanya, namun dengan cara yang baik dan informasi
yang akurat, Insya Allah informasi tersebut akan
menjadi nasehat yang akan mudah untuk diikuti dan
ditaati.

Untuk itu dalam kajian ini, akan dikupas tentang
Valentine sedikit panjang lebar agar kita mendapatkan
informasi yang komprehensif1 dan akurat sehingga kita
dapat mensikapi hiruk-pikuk Valentine yang
tahun-demi-tahun harus kita akui memang telah
bertambah intensitasnya.


Sejarah Valentine
Valentine adalah nama seseorang pemimpin agama Katolik
yang telah dianggap menjadi martir (Islam=Syuhada) -
oleh orang-orang Kristen (katolik) dan Valentine telah
diberi gelar sebagai orang suci (Santo) oleh
orang-orang Kristen.

Kisahnya bermula ketika raja Claudius II (268 - 270 M)
mempunyai kebijakan yang melarang
prajurit-prajurit-nya untuk menikah. Menurut raja
Claudius II, bahwa dengan tidak menikah maka para
prajurit akan agresif dan potensial dalam berperang.

Kebijakan ini ditentang oleh Santo Valentine dan Santo
Marius, mereka berdua secara diam-diam tetap
menikahkan para parujurit dan muda-mudi, lama-kelamaan
tindakan mereka diketahui oleh raja Claudius, sang
rajapun marah dan memutuskan untuk memberikan sangsi
kepada Valentine dan santo Marius yaitu berupa hukuman
mati.

Sebelum dihukum mati, Santo Valentine dan Santo Marius
dipenjarakan dahulu, dalam penjara Valentine
berkenalan dengan seorang gadis anak sipir penjara,
kemudian gadis ini setia menjenguk valentine hingga
menjelang kematian Valentine. Sebelum Valentine
dihukum mati, Valentine masih sempat menulis pesan
kepada gadis kenalannya, yang isinya :
' From Your Valentine '

Setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius,
orang-orang selalu mengingat kedua santo tersebut dan
merayakannya sebagai bentuk ekspresi cinta kasih
Valentine, dua-ratus tahun kemudian yaitu tahun 496
Masehi setelah kematian Santo Valentine dan Santo
Marius, Paus Galasius meresmikan tanggal 14 Pebruari
496 sebagai hari Velentine.

Itulah sejarah hari Valentine yang ternyata untuk
mengenang dan memperingati dua orang suci Kristen
Katolik yang mengorbankan jiwanya demi kasih sayang.

Ada versi lain tentang sejarah Valentine, yaitu pada
masa Romawi Kuno, tanggal 14 Pebruari merupakan hari
raya untuk memperingati dewi Juno, dewi Juno adalah
ratu dari segala dewa dan dewi, orang-orang Romawi
kuno juga meyakini bahwa dewi Juno adalah dewi bagi
kaum perempuan dan perkawinan ?dewi cinta.

Pada tanggal 14 Pebruari orang-orang Romawi kuno
mengadakan perayaan untuk memperingati Dewi Juno
dengan cara memisahkan kaum laki-laki dan perempuan.
Nama-nama remaja perempuan ditulis pada potongan
kertas lalu digulung dan dimasukkan ke dalam botol,
setelah itu para laki-laki mengambil satu kertas
sebagai, setiap laki-laki akan mendapatkan pasangan
sesuai nama yang didapat dalam undian tersebut, bila
kemudian mereka ada kecocokan maka mereka akan
melangsungkan pernikahan dihari-hari berikutnya.


Valentine dan Barat
Pada abad ke 16 Masehi, perayaan Valentine yang semula
merupakan ritual milik agama Kristen Katolik telah
berangsur-angsur bergeser, yang semula untuk
memperingati kematian santo Valentine dan Marius telah
bergeser menjadi hari ?Jamuan Kasih Sayang? yang
disebut sebagai ?Supercalis? seperti yang dirayakan
oleh bangsa Romawi Kuno pada tiap tanggal 15 Pebruari.

Sedangkan pada abad pertengahan di dalam bahasa
Perancis-Normandia terdapat kata ?Galentine? yang
berasal dari kata Galant yang berarti cinta, persamaan
bunyi antara Galentine dan Valentine disinyalir telah
memberikan ide kepada orang-orang Eropa bahwa
sebaiknya pada tanggal 14 Pebruari digunakan untuk
mencari pasangan. Dan kini Valentine telah
tersinkretisasi dengan peradaban Barat.

Valentine telah menjadi bentuk pesta hura-hura, simbol
modernitas, sekedar simbol cinta, dan sudah mulai
bernuansa pergaulan bebas dan seks bebas.

Banyak para muda-mudi yang mengadakan pesta Valentine
hanya karena ikut-ikutan supaya tidak dibilang
ketinggalan zaman atau tidak gaul, orang yang
ikut-ikutan pesta valentine seakanakan telah
menyandang predikat sebagai orang yang modern dan
maju, padahal dia tidak tahu apa-apa tentang sejarah
Valentine dan Valentine itu sendiri, padahal Valentine
sendiri bukanlah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan
tehnologi.

Tentu saja Barat adalah yang paling diuntungkan dengan
hiruk-pikuk pesta Valentine, karena di dalam pesta
valentine orang didukung untuk hura-hura, mencari
cinta sesaat dan instan, seks bebas, galmour yang
semuanya itu mengarah ke peradaban Barat.

Ketika Al-Islah mengadakan survey via telepon terhadap
beberapa masyarakat kota, ada seorang koresponden yang
pernah berada di luar negeri memberikan pandangannya
bahwa Valentine telah menjadi media Barat untuk
memasarkan produknya, merebaknya Valentine di kalangan
muda-mudi, menjadikan mereka ramah dan permisif
terhadap produk-produk Barat, antara lain fashion,
kafe, hotel, film, seks pranikah, dan lain sebagainya.

Namun kalau kita mau jeli dan teliti, Valentine memang
bisa menjadikan seseorang merasa tidak ketinggalan
zaman, gaul, fashionable dan segudang simbol peradaban
Barat lainnya, salah satu faktor besarnya daya jual
produk-produk Barat adalah terbangunnya opini tersebut
dikalangan muda-mudi, contoh, orang ingin mengganti
Hp-nya dengan HP baru hanya dengan satu alasan saja
yaitu ?model baru lebih trendy atau fashionable yang
lama telah ketinggalan jaman dan memalukan? , opini
semacam itulah yang ingin dibangun barat melaui
acara-acara Valentine.


Survey Membuktikan
Dari wawancara dengan beberapa koresponden yang ada
diwilayah pinggiran kota via telepone ketika diajukan
pertanyaan apakah Valentine itu? didapatkan hasil
rata-rata para koresponden dari kalangan remaja
memberikan jawaban bahwa Valentine adalah hari kasih
sayang walaupun sebagian besar dari mereka tidak
mengetahui sejarah Valentine. Dan ketika mereka
ditanya apakah ingin merayakan Valentine?, sebagian
besar menjawab ya dan ingin merayakan bersama sang
kekasih, sebagian yang lainnya menjawab tidak perlu
dengan alasan kasih sayang itu bukan hanya satu hari
itu saja tetapi sepanjang tahun, dan ada juga yang
memberikan alasan karena Valentine adalah budaya Barat
yang memiliki efek negatif dan merusak. Yang cukup
mengejutkan ada seorang anak SD yang tahu tentang hari
Valentine dan ingin merayakan dengan memberi hadiah
kepada teman spesial.

Dan dari wawancara dengan korespeonden yang sudah
berumah tangga dengan kisaran umur antara 30 tahun
hingga 50 tahun memberikan hasil bahwa ketika mereka
dalam usia remaja mereka sebagian besar tidak tahu
tentang Valentine walaupun pernah mendengar kata
Valentine, sebagian kecil mengatakan ketika masih
remaja mereka telah tahu tentang Valentine tetapi
tidak pernah merayakannya. Dan ketika diberi
pertanyaan lanjutan apakah akan memberikan izin kepada
anaknya untuk merayakan Valentine, sebagian besar
menjawab tidak masalah asal tidak kebablasan, dan
sebagian yang lain mengizinkan tetapi dengan
memberikan pengarahan dan sebagian yang lainnya lagi
akan melarang karena mengetahui bahwa Valentine adalah
budaya Barat dan bertentangan dengan agama Islam.

Dari wawancara tersebut dapat diperoleh gambaran
tentang opini dan sikap masyarakat mengenai Valentine
?walaupun kurang akurat-:

Pertama, kalangan muda-mudi hampir 100% telah mengenal
Valentine padahal para orang-tua mereka hampir 100%
tidak mengenal Valentine pada masa remajanya berarti
Valentine telah berkembang pesat dalam satu generasi.

Kedua, hanya sebagian kecil remaja yang menentang
Valentine dan hampir 100% yang tidak mengetahui
tentang sejarah Valentine.

Dan sekarang mari kita tinjau pandangan Islam tentang
Valentine dan bagaimana semestinya umat Islam harus
bersikap.

PANDANGAN ISLAM TENTANG VALENTINE
Dari uraian sejarah Valentine dan hubungannya dengan
peradaban Barat saat ini dapat diringkas bahwa
Valentine merupakan :

1. Ritual yang bersumber dari Kristen yang dikukuhkan
oleh Paus Galasius untuk mengenang orang suci Kristen
yaitu Santo Valentine dan Santo Marius.
2. Ritual orang-orang Romawi kuno yang pagan
(penyembah berhala) untuk memperingati dewi Juno yaitu
ratu dari segala dewa-dewi bagi perempuan dan
perkawinan ( dewi cinta).
3. Ritual bangsa Eropa pada abad pertengahan untuk
mencari jodoh.
4. Media Barat untuk mengkokohkan cengkraman peradaban
Barat.,

Dari keempat jatidiri Valentine tersebut, tidak
satupun yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam,
alasannya :

Pertama, Valentine merupakan ritual keagamaan yaitu
agama Kristen, sehingga Valentine merupakan ibadah
bagi agama Kristen, bukti bahwa Valentine sebagai
ritual agama Kristen adalah ritual Valentine tersebut
dikukuhkan oleh seorang Paus yaitu Paus Galasius untuk
memperingati dua orang yang diberi gelar orang suci
oleh orang-orang Kristen. Bagi Muslim mengikuti
Valentine tersebut adalah sama dengan mengikuti
peribadatan orang Kristen, di samping itu ada bahaya
yang lain yaitu sinkretisasi antara agama Islam dan
Kristen, Allah I telah memerintahkan kita untuk tidak
mencampuradukkan ajaran agama Islam dengan ajaran
agama manapun termasuk Kristen :
Bagimu agamamu, bagiku agamaku. QS. 109:1-6

Kedua, Valentine untuk memperingati/memuja dewi Juno
adalah ritual yang dilakukan oleh orang-orang romawi
Kuno yang menyembah berhala/dewa, sehingga mengikuti
ritual ini dapat bernilai kesyirikan seperti yang
dilakukan oleh orang-orang Romawi Kuno yang menyembah
berhala.
Bedakan diri kalian dari orang-orang Musyrik. HR.
Bukhari-Muslim

Ketiga, Valentine sebagai sarana untuk mencari jodoh
oleh orang-orang Eropa, mereka bertahayul bahwa kasih
sayang akan mulai bersemi pada tanggal 14 Pebruari,
tahayul adalah salah satu bentuk kesyirikan, sehingga
haram hukumnya bagi umat Islam untuk mengikutinya.

Keempat, Valentine sebagai media barat telah diakui
daya rusaknya terhadap tatanan masyarakat timur
apalagi Islam, mengiktui Valentine bukan saja sekedar
pesta untuk menyatakan kasih sayang, tetapi juga pesta
yang mau-tidak-mau harus mengikutkan budaya yang
lainnya, pergaulan bebas, fashion, pakaian minim,
ciuman antara laki-laki dan perempuan yang bukan
muhrimnya, hidup glamour, materialistis, dansa-dansa,
mengumbar nafsu dan lain-lain.
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, ia akan
termasuk golongan mereka. HR. Ahmad

Tidak dapat dipungkiri lagi, Valentine adalah salah
satu pintu masuk untuk menjadi sama dengan mereka.

Itulah jatidiri Valentine dan kedudukannya terhadap
agama Islam, banyak para muda-mudi yang mengikuti
Valentine hanya sekedar ikut-ikutan dan tidak
mengetahui apa dan bagaimana Valentine yang
sesungguhnya, mereka ikut hanya karena pernah melihat
ada yang jualan kartu Valentine atau menerima kartu
valentine, atau karena pernah diajak temannya ikut
acara Valentine, atau karena pernah melihat propaganda
Valentine di majalah-majalah, tv, film dan lain
sebagainya, terhadap sikap para muda-mudi yang
mengikut saja terhadap apa yang tidak diketahuinya,
Allah SWT telah memberikan peringatan :

Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. QS. 17:36

Padahal para muda-mudi gaul sering berkata untuk
memberi kesan/nilai negatif kepada temannya dengan
perkataan ?sok tahu lu? ternyata mereka sendiri
terhadap Valentine juga sok tahu. Wallahu a?lam.


____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ

No comments: