UNTUK DAERAH LAIN


حزب التحرير

Friday, February 15, 2008

Menuju 2009: Partai Islam dan Negara

Lebih kurang setahun lagi bangsa Indonesia akan
kembali menggelar
pemilihan umum untuk memilih anggota badan legislatif
dan eksekutif,
anggota DPR dan Presiden serta wakilnya. Saat ini
sudah banyak partai
politik yang kembali mendekati rakyat dan menawarkan
janji-janji
muluknya yang kita tahu biasanya akan segera pupus
setelah mereka
berkuasa.

Bukan rahasia umum lagi jika rakyat banyak hanyalah
sebagai komoditas
politik, yang didekati, digadang-gadang,
dibujuk-bujuk, diberi berbagai
bingkisan dan uang, hanya sekali dalam lima tahun,
setelah itu
terlupakan.

Sekali dalam lima tahun rakyat dijanjikan akan berubah
nasibnya menjadi
lebih baik, namun pada kenyatannya, yang berubah
nasibnya menjadi lebih
baik hanyalah mereka yang berhasil 'menipu' rakyat.
Nasib rakyat sama
saja dari hari ke hari, tetap hidup dalam kubangan
lumpur penderitaan,
penindasan, dan kesewenang-wenangan . Sebaliknya,
banyak pengurus partai
yang tadinya pengangguran, kini berubah hidupnya
seratus delapan puluh
derajat menjadi makmur dan sejahtera. Kerja hanya lima
tahun, tidak
berprestasi, dan setelah itu menikmati uang pesangon
seumur hidup. Ini
semua berasal dari uang rakyat yang diperoleh rakyat
dengan susah payah,
bercucuran keringat, bahkan hingga mengeluarkan darah
dan airmata.

Bagaimana kiprah partai Islam dan kenyataan di depan
mata yang demikian
menyedihkan ini? Apakah partai Islam berhasil survive
dan tetap komit
dengan nilai-nilai Islam yang berpihak kepada al-haq
dan sangat memusuhi
kebathilan? Mampukah partai Islam menghancurkan
kezaliman dan memberikan
cahaya pengharapan kepada rakyat? Dengan kata lain,
mampukah partai
Islam sungguh-sungguh memperjuangkan nasib umat dan
menjadikan umat
sebagai asset, bukan sebagai kuda tunggangan yang
dimanfaatkan tiap lima
tahun sekali demi syahwat kekuasaan segelintir orang
di dalamnya dengan
berkedok sebagai dakwah?

Dalam laporan khusus, eramuslim.com tertarik untuk
mengulas semua ini
tanpa berpretensi apa pun. Kami akan mengulas sejumlah
partai Islam di
beberapa negara seperti Turki, Aljazair, Mesir,
Lebanon, Malaysia, dan
lainnya. Kami hanya bermaksud agar kita semua
mengetahui sepak terjang
partai-partai Islam di berbagai negara tersebut,
bagaimana mereka
mengelola dan merekrut kader-kadernya, bagaimana
mereka memperjuangkan
dakwah Islam di negerinya, dan sebagainya.
Mudah-mudahan, sajian berseri
dari Kami ini bisa untuk dijadikan cermin atau
pembanding.

Partai Islam di Turki

Untuk yang pertama Kami akan mengajak Anda semua
menengok Turki, sebuah
negeri Islam yang berada di dua benua, Eropa dan Asia.
Turki memiliki
sejarah Islam yang gilang gemilang, bahkan
Kekhalifahan Islam pernah
bersinar secara amat terang di negeri ini. Dan secara
amat mengagetkan,
ketika kekhalifahan Turki berakhir akibat konspirasi
Yahudi
Internasional dan seorang Yahudi dari DUmamah bernama
Mustafa Kemal naik
menjadi penguasa negeri tersebut, Islam secara cepat
dihabiskan. Jilbab
dilarang, bahkan adzan pun harus menggunakan bahasa
Turki.

Ada kalimat bijak yang mengatakan, "Sebuah mutiara
akan tetap bersinar
dengan indah berkilauan, walau dibenamkan ke dalam
Lumpur yang paling
pekat sekali pun, " maka demikianlah Islam di Turki.
Walau penguasa
Yahudi tersebut berupaya mati-matian menghancurkan
Islam, namun Allah
SWT tetap memelihara Islam di Turki sehingga Islam
tidak pernah
benar-benar habis di negeri itu.

Bahkan secara perlahan namun pasti, Partai Islam
menggeliat dan dalam
pemilihan umum tahun 2007 berhasil mendudukan seorang
kadernya sebagai
orang nomor satu di Turki. Sesuatu yang tidak pernah
dibayangkan oleh
Mustafa Kemal!

Bahkan baru-baru ini, lewat sebuah referendum, jilbab
diperbolehkan
kembali berkibar. Partai Islam di Turki merupakan
sebuah fenomena yang
sangat menarik untuk dikaji.


____________________________________________________________________________________
Looking for last minute shopping deals?
Find them fast with Yahoo! Search.

http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

No comments: