UNTUK DAERAH LAIN


حزب التحرير

Wednesday, March 5, 2008

Menonjolkan yang menonjol

Secara moral cukup memprihatinkan bila mengikuti perkembangan mode busana khususnya busana perempuan. Berjalan-jalanlah ke mal atau pusat-pusat berkumpulnya banyak orang, mode yang banyak dipakai adalah berkonsep minimalis.




Konsep minimalis untuk mode busana perempuan memang menghemat kain, tetapi cukup boros mengumbar syahwat. Secara nafsu dasar manusia semua laki-laki pasti akan sempat melirik (walau seper sekian detik sebelum berpaling, bagi yang ingat) ketika ada lawan jenis berpakaian tidak senonoh melintas.




Seorang kawan pernah mengeluh, "Di kota besar sungguh sulit menjaga mata. Anjurannya menundukkan pandangan bila bertemu lawan jenis, tetapi menunduk justru mendapat yang lebih vulgar. Apa harus merem?". Secara berseloroh ada yang menimpali, "Ya, merem melek saja...?!".




Bagi muslimah pun mode minimalis juga diikuti, khususnya remaja dan pelajar. Walau memakai kerudung tetapi memakai kaos dan celana ketat yang menampilkan seluruh liuk lekuk tubuh. Andaikan warna kainnya sewarna kulit niscaya tidak bisa dibedakan telanjang dan berpakaian.




Keberanian perempuan berbusana minimalis sering membuat tak habis pikir, pakaian dalam yang hanya pas untuk tidur atau berangkat mandi sekarang banyak dipakai untuk jalan-jalan di mal. Kulit mulus dari pundak sampai belahan dada dibiarkan untuk dinikmati siapa saja. Belum lagi bila ketinggian rok hanya sesuai dipakai ketika sedang banjir di atas lutut hampir ke pangkal paha.




Dari beberapa kota besar di Indonesia kecenderungan itu sudah dianggap hal biasa. Memakai busana minimalis yang menonjolkan sesuatu yang sudah menonjol. Akibatnya lawan jenis pun bisa ikut ikutan (maaf) ada yang menonjol.




Bila ingin menghindari melihat mode busana minimalis yang menonjolkan yang menonjol itu lebih baik di rumah saja. Tetapi apa bisa? Hanya di rumah tetapi menonton televisi ya sama saja. Hampir semua model iklan, pemain sinetron dan pembawa acara juga berbusana minimalis dengan tujuan menonjolkan yang sudah menonjol tadi.

No comments: